Pada post kali ini, saya akan membahas tentang suku Aceh.
Suku Aceh (bahasa Aceh: Ureuëng Acèh) adalah nama sebuah suku
penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Aceh,
Sumatra, Indonesia. Orang Aceh mayoritas beragama Islam. Bahasa yang dituturkan
adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia
Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan
Kamboja. Suku Aceh sesungguhnya merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan
bangsa yang menetap di tanah Aceh. Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama
ialah dalam bahasa, agama, dan adat khas Aceh.
Ibu kota Aceh ialah Banda Aceh. Pelabuhannya adalah
Malahayati-Krueng Raya, Ulee Lheue, Sabang, Lhokseumawe dan Langsa. Aceh
merupakan kawasan yang paling buruk dilanda gempa dan tsunami 26 Desember 2004.
Beberapa tempat di pesisir pantai musnah sama sekali. Yang terberat adalah
Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Singkil dan Simeulue.
Aceh mempunyai Bahasa sendiri. Bahasa Aceh termasuk dalam
kelompok bahasa Aceh-Chamik, cabang dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia, cabang
dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan
terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa Cham, Roglai, Jarai, Rhade, Chru,
Utset dan bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamik, yang dipertuturkan
di Kamboja, Vietnam, dan Hainan.
Tarian tradisional Aceh menggambarkan warisan adat, agama, dan
cerita rakyat setempat. Tari-tarian Aceh umumnya dibawakan secara berkelompok,
di mana sekelompok penari berasal dari jenis kelamin yang sama, dan posisi
menarikannya ada yang berdiri maupun duduk. Bila dilihat dari musik
pengiringnya, tari-tarian tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam; yaitu
yang diiringi dengan vokal dan perkusi tubuh penarinya sendiri, serta yang
diiringi dengan ensambel alat musik.
Masakan Aceh terkenal banyak menggunakan kombinasi
rempah-rempah sebagaimana yang biasa terdapat pada masakan India dan Arab,
yaitu jahe, merica, ketumbar, jintan, cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan adas.
Berbagai macam makanan Aceh dimasak dengan bumbu gulai atau bumbu kari serta
santan, yang umumnya dikombinasikan dengan daging, seperti daging kerbau, sapi,
kambing, ikan, dan ayam. Beberapa resep tertentu secara tradisional ada yang
memakai ganja sebagai bumbu racikan penyedap; hal mana juga ditemui pada
beberapa masakan Asia Tenggara lainnya seperti misalnya di Laos, namun kini
bahan tersebut sudah tidak lagi dipakai.
Dalam adat perkawinan suku aceh, Suatu kebiasaan bagi
masyarakat Aceh, sebelum pesta perkawinan dilangsungkan, terlebih dahulu tiga
hari tiga malam diadakan upacara meugaca atau boh gaca (berinai) bagi pengantin
laki-laki dan pengantin perempuan di rumahnya masing-masing. Tampak kedua belah
tangan dan kaki pengantin dihiasi dengan inai. Selama upacara meugaca/boh gaca
pada malamnya diadakan malam pertunjukan kesenian seperti tari rabana, hikayat,
pho, silat, dan meuhaba atau kaba (cerita dongeng).
Rumah adat Aceh dinamakan Rumoh
Aceh. Rumah adat Aceh dibuat dari kayu meranti dan berbentuk panggung.
Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramoe Keu (serambi depan), Seuramoe Inong (serambi
tengah) dan Seuramoe Likot (serambi belakang). Selain itu ada pula rumah adat
berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.
Pakaian adat yang dikenakan pria Aceh adalah baju jas dengan
leher tertutup (jas tutup), celana panjang yang disebut cekak musang dan kain
sarung yang disebut pendua. Kopiah yang dipakainnya disebut makutup dan sebilah
rencong terselip di depan perut. Wanitanya memakai baju sampai kepinggul,
celana panjang cekak musang serta kain sarung sampai lutut. Perhiasan yang
dipakai berupa kalung yang disebut kula, pending atau ikat pinggang, gelang
tangan dan gelang kaki. Pakaian ini dipergunakan untuk keperluan upacara
pernikahan.
Senjata tradisional yang dipakai oleh penduduk Aceh adalah
rencong. Wilahan rencong terbuat dari besi dan biasanya bertuliskan ayat-ayat
Al Quran. Selain rencong, rakyat Aceh mempergunakan pula pedang dengan nama
pedang daun tebu, pedang oom ngom dan reudeuh. Pedang daun tebu dipakai oleh
pamglima perang dan reudeuh oleh para prajurit.
Sekian yang dapat saya sampaikan kali ini, semoga bermanfaat.
Sumber:
http://acehzom.blogspot.com/2012/06/jenis-adat-istiadat-kebudayaan-aceh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh
http://www.kebudayaanindonesia.com/2013/05/nanggroe-aceh-darussalam.html
http://acehzom.blogspot.com/2012/06/jenis-adat-istiadat-kebudayaan-aceh.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh
http://www.kebudayaanindonesia.com/2013/05/nanggroe-aceh-darussalam.html
Nama: Denny Aditya P
NPM: 52414708
Kelas: 1IA14
Arikelnya sangat menarik untuk di baca salam dari warna aceh ampung jacky chan https://reviewklgasli.blogspot.co.id/2016/08/obat-klg-di-aceh.html
ReplyDeletejual obat klg asli riau
ReplyDeletejual obat klg asli aceh
agen obat klg asli bekasi
agen obat klg asli denpasar
jual obat klg asli tangerang
agen klg asli kediri
agen klg asli batam
klg asli bandung